"Wahyu menghancurkan mejaku, lalu mereka menghancurkan steling kedai, pintu sorong kedai ku pun juga di tendang hingga tumbang. Setelah itu, Wahyu terlihat bahagia dan senang sambil menginjak-injak pintu kedai," tutur Roy dengan suara terbata-bata. Handphonenya pun diambil dan kemudian dikembalikan setelah istrinya menemui Wahyu dikemudian harinya.
Kejadian ini meninggalkan trauma mendalam bagi Roy dan keluarganya. Tempat usaha yang menjadi sumber penghidupan mereka kini telah hancur. Namun hingga kini belum juga ada titik terang keadilan untuk korban setelah kasus ini dilaporkannya ke Polres Dairi pada 9 Januari 2025 lalu.
Baca Juga:
Wakil Bupati Dairi Diduga Lakukan Obstruction of Justice, Supri Darsono S : Rekaman CCTV Kasus Penganiayaan Hilang dari DVR
Meskipun beberapa waktu yang lalu Wahyu Daniel Sagala saat dikonfirmasi via WhatsApp sempat membantah dirinya menyatakan tidak jumpa apalagi memukul, konfirmasipun tetap dilakukan kembali, namun sampai berita ini diturunkan, konfirmasi kepada Wakil Bupati Dairi melalui WhatsApp belum mendapatkan respon.
Semoga pihak berwajib segera mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan bagi Roy Erwin Sagala. Kisah ini menjadi pengingat akan pentingnya penegakan hukum dan perlindungan terhadap warga negara dari tindakan kekerasan dan intimidasi.
[Redaktur : Dedi]