Kejadian tindak kekerasan, intimidasi dan kriminalisasi oleh
pihak PT TPL kepada masyakat terus berlanjut.
Baca Juga:
Buka Puasa Bersama Wartawan, Humas TPL: Media Adalah Mitra Strategis
Masyarakat adat Tano Batak tidak mengenal cara-cara
kekerasan menyelesaikan masalah. Karena seluruh masyarakat adat akan melakukan
musyawarah mufakat bersama penatua kampung dalam memecahkan suatu permasalahan,
tidak dengan tindakan anarkis seperti yang dilakukan PT TPL kepada masyarakat Adat
Natumingka, dengan mempersiapkan security atau karyawan menggunakan benda tajam
seperti kayu runcing (alat tanam) bahkan ada karyawan PT TPL yang membawa
samurai, (ada videonya) dan lemparan batu.
Baca Juga:
Aktivis Lingkungan dan GBSI Sumut Beberkan Fakta, PT TPL Disebut Melakukan Perbudakan Terhadap Buruh
Bahkan polisi yang berada di tempat kejadian menjadi penonton,
seolah mengizinkan kejadian itu berlangsung tak berdaya dengan alat-alat yang
digunakan pihak PT TPL untuk melakukan kekerasan kepada masyarakat.
Tidak jeranya PT TPL melakukan kekerasan, intimidasi dan
bentuk kekerasan lainnya adalah bukti lemahnya hukum untuk mendindak
perusahaan.