WahanaNews.co I Kolonialisme tidak hanya menorehkan episode
kelam dalam sejarah umat manusia, tetapi juga meninggalkan warisan dalam berbagai
aspek kehidupan yang terus berlanjut.
Baca Juga:
Batak di Filipina, Satu dari 7 Suku yang Terancam Punah
Dikutip dari tirto.id Memasuki pertengahan abad ke-20,
kolonialisme memudar diiringi kebangkitan nasionalisme pada koloni-koloni yang
hendak merdeka. Namun, jejak-jejak penjajah di tanah jajahan tidak luntur
begitu saja. Berpuluh-puluh tahun setelah kolonialisme bubar, segala yang
diciptakannya semasa ratusan tahun penguasaan kerap masih bisa ditemui, mencuat
bahkan diterima oleh mereka yang pernah dijajah.
Baca Juga:
3 Penyanyi Muda Berdarah Batak Ini Turut Mewarnai Industri Musik Indonesia
Persoalan yang biasanya diwariskan oleh penjajah biasanya
terkait identitas. Identitas sosial-budaya yang ditemukan pada masa kini, dalam
banyak hal telah mendapatkan pengaruh dari kolonialisme, jika bukan dibentuk
oleh kolonialisme. Salah satu kenyataan sosial yang begitu mendapatkan pengaruh
oleh kolonialisme adalah persoalan terkait etnisitas.
Isu mengenai etnisitas di Afrika, India-Pakistan, Myanmar dan
banyak wilayah bekas jajahan lain ditengarai oleh banyak peneliti merupakan
dampak kolonialisme. Sebelum kolonialisme, peta sosial berdasarkan etnisitas
bisa dikatakan tidak ada, atau mungkin berbeda sama sekali dengan yang ditemui
saat ini. Beberapa ilmuwan sosial berkeyakinan bahwaetnisitas tercipta dari
kondisi kontemporer, salah satunya melalui kolonialisme.