Baca Juga:
Batak di Filipina, Satu dari 7 Suku yang Terancam Punah
Sebelum para penjajah mendudukkan mereka sebagai kelompok
etnik, orang Chamba tidak pernah ada dalam pengertian sebagai satu kategori
etnis yang sama. Mereka terbagi dalam kelompok-kelompok kecil sesuai dengan
kekerabatan dan loyalitas personal. Baru setelah orang Eropa memayungi
kelompok-kelompok ini dengan istilah "Chamba" kesadaran etnis muncul: mereka
mengidentifikasi diri sebagai orang Chamba. Pelabelan ini tidak hanya persoalan
kategoris, tetapi secara langsung memengaruhi kesadaran etnis baru di kalangan
masyarakat yang dilabeli.
Baca Juga:
3 Penyanyi Muda Berdarah Batak Ini Turut Mewarnai Industri Musik Indonesia
"Orang Chamba tidak ada pada abad ke-19, bukan hanya karena
ketiadaan istilah Chamba yang menggambarkan asal-usul, bahasa, dan budaya beragam,
tetapi karena entitas etnis yang memiliki bentuk seperti etnis Chamba saat ini
adalah penemuan modern," terang Eriksen menegaskan konsep etnisitas sebagai
temuan modern kolonialisme Eropa.